Lokakarya ini akan membahas kriteria utama yang dianggap penting oleh Badan Verifikasi (VVB) untuk menghasilkan Dokumen Desain Proyek (PDD) yang berkualitas tinggi, khususnya di sektor kehutanan.
Indonesia telah menjadi yang terdepan dalam upaya global untuk mengurangi emisi dari deforestasi dan degradasi hutan, yang biasa disebut sebagai REDD+. Sejak menyerahkan Tingkat Emisi Referensi Hutan (FREL) pertamanya pada tahun 2016, Indonesia telah membuat langkah signifikan dalam memerangi deforestasi dan degradasi hutan. Pencapaian penting termasuk penyerahan hasil REDD+ pertamanya pada tahun 2018 dan pengembangan Strategi Nasional dan Ringkasan Informasi Perlindungan pada tahun 2019, yang mengarah pada pembayaran berbasis hasil untuk mengurangi sekitar 20 juta ton emisi CO2.
Inti dari setiap proyek karbon hutan adalah Dokumen Desain Proyek (Project Design Document/PDD), sebuah cetak biru penting yang merinci tujuan, metodologi, dan hasil yang diharapkan dari proyek tersebut. Kualitas PDD sangat penting, karena berfungsi sebagai dasar untuk validasi dan verifikasi oleh badan-badan yang berwenang (VVB). PDD yang dipersiapkan dengan cermat tidak hanya memastikan kepatuhan terhadap standar yang telah ditetapkan, tetapi juga meningkatkan kredibilitas dan daya tarik proyek bagi investor dan pemangku kepentingan.
Uus Usman, Manajer Senior, PT Sucofindo
Yani Witjaksono, Direktur Eksekutif, Yayasan Bina Usaha Lingkungan
Sarfina Adani, Neyen Consulting
09.00 - 09.30 - Registrasi, minum kopi, Meet & Greet
09.30 - 09.35 - Sambutan dari Sarfina Adani
09:35 - 09.50 - Menyiapkan suasana: inFuse Accelerator dan Pengenalan REDD+
10.00 - 10.30 - Tantangan dalam memverifikasi Project Design Document (PDD) saat ini dari sudut pandang Badan Verifikasi di Indonesia, oleh Uus Usman
10.30 - 11.15 - Diskusi Interaktif, dimoderatori oleh Yani Witjaksono
11.15 - 11.20 - Sambutan penutup dan sesi foto, Sarfina Adani
11.20 - 12.00 Sesi jaringan
18 September, pukul 09:00 - 12:00 WIB
We-work Noble House Kuningan. Ruang pertemuan 29D, akses melalui Lantai 30.
Harap diperhatikan, acara ini hanya bersifat tatap muka dan akan dilaksanakan sebagian dalam bahasa Inggris dan sebagian lagi dalam bahasa Indonesia.
Lokakarya ini ditujukan bagi para Pengembang Proyek sektor swasta yang berbasis di Indonesia, pejabat pemerintah, LSM, dan OMS yang tertarik untuk berpartisipasi dalam pasar karbon atau mewakili komunitas lokal yang memiliki kepentingan dalam Pasar Karbon Indonesia.
Pendaftaran untuk acara ini sudah ditutup.
Daftar di bawah ini untuk bergabung dengan daftar kami dan jadilah yang pertama mengetahui tentang acara-acara mendatang.