Merancang dan mengimplementasikan model kuantitatif tingkat tinggi membantu Indonesia memahami besarnya potensi konsekuensi sosial-ekonomi negatif dari penghentian dini pembangkit listrik tenaga batu bara.
Pemerintah Indonesia, bersama dengan ADB perlu untuk memahami secara lebih konkret secara lebih konkret sektor atau pemangku kepentingan mana sektor atau pemangku kepentingan mana yang paling rentan di tengah upaya Indonesia upaya Indonesia untuk menghentikan penggunaan Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) batu bara. Hal ini akan membantu pemerintah menentukan tindakan yang paling relevan dan tindakan yang paling relevan dan tepat yang paling relevan dan tepat untuk memitigasi dampak negatif dari pensiun dini CFPP.
Neyen merancang model kuantitatif tingkat tinggi untuk mengukur dampak langsung, tidak langsung, dan dampak yang ditimbulkan dari penghentian CFPP lebih awal. Hasil penelitian menunjukkan implikasi terhadap lapangan kerja dan pendapatan agregat di sepanjang rantai nilai CFPP, serta dampaknya terhadap pendapatan pemerintah di tingkat nasional.
Dengan menerapkan metodologi tersebut, kami memperkirakan potensi dampak dari berbagai skenario penghentian CFPP, mengidentifikasi pekerja yang paling terdampak, wilayah dan masyarakat yang menanggung biaya tertinggi, dan aspek utama lainnya yang perlu dimitigasi untuk mendorong transisi berkeadlian.
Dengan menggunakan hasil dari model tersebut, kami dapat mengukur jumlah pekerjaan yang berisiko dan variasi di tingkat pendapatan pemerintah, mengidentifikasi yang mana wilayah mana yang yang paling rentan dan mengaitkannya dengan kelompok-kelompok sosial yang paling terpapar di tengah-tengah awal CFPP pensiun.
Karena aspek penting dalam melaksanakan transisi berkeadlian aksi iklim adalah mitigasi potensi dampak sosial-ekonomi, maka memahami dan mengukur ruang lingkup dalam konteks negara dapat membantu memastikan bahwa waktu, uang, dan upaya diarahkan pada tindakan yang akan memiliki dampak besar pada ekonomi dan pemangku kepentingan yang rentan.
ISelain itu, mengingat transisi energi yang terjadi di seluruh dunia, metodologi yang dikembangkan untuk model kuantitatif tingkat tinggi ini dapat diterapkan di negara-negara lain, memfasilitasi peningkatan skala penilaian transisi energi sehingga mempercepat upaya di masa depan untuk mengkarakterisasi dampak negatif dari tindakan iklim untuk merancang tindakan mitigasi.
Sektor yang paling rentans dan pemangku kepentingan mungkin tidak selalu terlihat jelas ketika menyelidiki informasi kualitatifkuantifikasi diperlukan untuk memperkirakan bagaimana biaya utama didistribusikan di antara pihak-pihak yang terkena dampak.
Hasil-hasilnya dibagikan dalam diskusi kelompok terfokus di negara tersebut, yang difasilitasi oleh bank pembangunan yang mengawasi proyek tersebut.